Modul Relay 24 Volt Support Modbus RTU Protocol
Price range: Rp75,000.00 through Rp150,000.00
Description
🧾 Nama Modul
Modul Relay 2 Channel dengan Komunikasi Modbus RTU (RS485)
⚙️ Fungsi Utama
Modul ini digunakan untuk mengontrol beban listrik AC/DC (misalnya lampu, pompa, motor) melalui perintah Modbus RTU via komunikasi RS485. Modul ini sering digunakan dalam sistem otomasi industri, SCADA, IoT, dan smart control.
🧩 Komponen Utama & Deskripsi Pin (berdasarkan gambar)
1. 🔌 Terminal Relay (Bagian kanan atas – 2 channel)
Terdapat dua buah modul relay biru dengan terminal 3 pin masing-masing:
NO (Normally Open) – Terhubung saat relay aktif
COM (Common) – Titik umum
NC (Normally Closed) – Terhubung saat relay tidak aktif
Relay biasanya bertipe SRD-05VDC-SL-C yang memiliki spesifikasi:
Tegangan kerja: 5V DC
Arus maksimum: 10A @ 250VAC atau 10A @ 30VDC
2. 📡 Konektor Terminal RS485 (Kiri bawah)
Terminal koneksi komunikasi RS485, biasanya terdiri dari:
Label Fungsi
A RS485 Data A (D+)
B RS485 Data B (D–)
GND Ground (Umum)
VCC Catu daya 5V
Modul ini dikendalikan oleh master RS485 seperti PLC, HMI, Raspberry Pi, Arduino dengan module RS485, atau ESP32.
3. ⚙️ IC Kendali
Terlihat chip utama (biasanya STM8S003 atau sejenis) yang bertanggung jawab untuk decoding perintah Modbus RTU dan mengaktifkan/deaktivasi relay.
Di dekat IC terlihat resistor array dan kapasitor untuk kestabilan sinyal komunikasi dan suplai daya.
4. ⚡ Indikator LED dan Optocoupler
Setiap channel relay memiliki indikator LED merah/biru untuk menunjukkan status ON/OFF.
Terdapat optocoupler (biasanya PC817) yang mengisolasi sirkuit mikrokontroler dengan rangkaian relay, memberikan keamanan dari lonjakan tegangan.
5. 🔧 Tombol atau Dip Switch
Modul ini sering memiliki DIP switch atau jumper untuk:
Mengatur alamat Modbus
Mengatur baudrate (9600, 19200, 38400)
Mengatur parity (Even, Odd, None)
Jika tidak terlihat jelas pada gambar, kemungkinan konfigurasi ini dilakukan lewat perintah software Modbus master.
6. 🔌 Konektor Terminal Input Daya
Di bagian pojok kiri atas terdapat terminal daya (VCC dan GND).
Tegangan operasi: 5V DC (kadang versi 12V tersedia tergantung varian).
🧠 Spesifikasi Umum Modul (Estimasi Berdasarkan Gambar dan Umum di Pasaran)
Fitur Detail
Jumlah Relay 2 Channel
Tipe Relay SRD-05VDC-SL-C (10A)
Protokol Komunikasi Modbus RTU
Interface RS485
Alamat Slave Bisa dikonfigurasi (default: 1)
Baudrate 9600 (default), bisa diubah via command
Format Data 8 data bits, 1 stop bit, No parity (default)
Proteksi Isolasi optocoupler, LED indikator status
📘 Cara Kerja Sederhana
Sambungkan daya 5V DC ke terminal VCC dan GND.
Hubungkan RS485 A dan B ke master (PLC/ESP32/Arduino).
Kirim perintah Modbus RTU (fungsi 0x05 atau 0x06) untuk mengaktifkan/mematikan relay.
Periksa status LED:
Menyala = Relay aktif (beban terhubung)
Mati = Relay nonaktif (beban terputus)
🛠️ Contoh Aplikasi
Otomatisasi saklar industri
Kontrol pompa dari jarak jauh melalui HMI/SCADA
Kontrol lampu jalan berbasis sistem RTU
Proyek smart home berbasis RS485
📦 Catatan Penting
Pastikan modul menggunakan isolasi RS485 untuk sistem industri.
Jika digunakan untuk tegangan tinggi (AC 220V), pastikan proteksi tambahan.
Gunakan konverter RS485 ke USB saat menguji dengan PC.
🧾 Nama Modul
Modul 4 Channel Relay Kontrol RS485 – Protokol Modbus RTU
Modul ini berguna untuk mengontrol perangkat listrik (seperti lampu, motor, pompa) menggunakan protokol Modbus RTU berbasis komunikasi RS485. Cocok untuk digunakan dalam sistem otomasi industri, SCADA, dan IoT.
🔍 Penjelasan Tiap Bagian Berdasarkan Gambar
🔌 1. Jack DC Power Barrel (DC7–24V)
Fungsi: Port input daya eksternal dengan jack DC.
Spesifikasi: Tegangan masukan DC 7V hingga 24V
Alternatif dari terminal blok pada bagian 2 (boleh pilih salah satu, tidak perlu dua-duanya).
⚡ 2. Terminal Blok Power Input (DC7–24V)
Pin 1: VCC – Input positif (7V–24V DC)
Pin 2: GND – Ground (negatif)
Fungsinya sama dengan jack pada nomor 1. Digunakan sebagai opsi kedua untuk memasukkan daya ke modul.
🖲️ 3. Input Kontrol TTL (IN1–IN4 + GND_IN)
Terdiri dari:
IN1, IN2, IN3, IN4: Input TTL untuk mengaktifkan masing-masing relay (jika dikontrol secara manual, bukan via RS485).
GND_IN: Ground dari sinyal TTL.
⚠️ Catatan: Jika modul dikendalikan melalui Modbus RTU RS485, input TTL ini tidak perlu digunakan.
🔗 4. RS485 Communication Interface
A+ dan B– adalah pin RS485 standar.
A+: RS485 Data A (positif)
B–: RS485 Data B (negatif)
Modul ini dapat dikendalikan oleh:
PLC dengan port RS485
Arduino/ESP32 dengan modul RS485 TTL
Software Modbus seperti Modbus Poll, SCADA, atau Node-RED
🔃 5. Terminal Output Relay (NC, COM, NO)
Setiap relay memiliki 3 terminal:
NC (Normally Closed) – Terhubung saat relay OFF
COM (Common) – Titik pusat arus
NO (Normally Open) – Terhubung saat relay ON
Relay Terminal
Relay 1 NC1, COM1, NO1
Relay 2 NC2, COM2, NO2
Relay 3 NC3, COM3, NO3
Relay 4 NC4, COM4, NO4
Kapasitas arus relay: umumnya 10A @ 250VAC / 30VDC
🧷 6. Jumper Konfigurasi
Kemungkinan digunakan untuk:
Pemilihan mode komunikasi (RS485 vs manual input)
Mengaktifkan atau menonaktifkan TTL input
Mode konfigurasi alamat slave
⚙️ Perlu melihat datasheet resmi untuk memastikan fungsi jumper secara akurat.
🔢 7. Dip Switch / Address Selector
Digunakan untuk mengatur alamat slave Modbus RTU.
Biasanya terdiri dari 4 bit (Switch 1–4), memungkinkan alamat 0–15.
Cara membaca switch:
Switch ON = Bit 1
Switch OFF = Bit 0
Gabungkan nilai biner untuk dapatkan alamat slave
Contoh: 0100 (dalam biner) = Slave ID 4
📶 Spesifikasi Teknis Umum (Estimasi Berdasarkan Modul Sejenis)
Fitur Deskripsi
Jumlah Relay 4 Channel
Protokol Modbus RTU (fungsi 0x01, 0x05, 0x06)
Komunikasi RS485 (A+/B–)
Tegangan Operasi 7–24V DC
Kapasitas Relay 10A / 250VAC atau 10A / 30VDC
Baudrate 9600 (bisa dikonfigurasi)
Slave Address 0–15 (dipilih lewat DIP Switch)
Proteksi Optocoupler isolasi, diode proteksi
💡 Aplikasi Modul
SCADA Automation
Remote control relay via PLC / HMI
Smart home / smart building system
Otomatisasi lampu, pompa, alarm, motor
Kendali jarak jauh via Arduino, Raspberry Pi, ESP32
🧪 Cara Uji Coba Modul
Sambungkan daya 12V ke terminal atau jack DC.
Sambungkan RS485 A+ dan B– ke Arduino/PLC/USB-RS485.
Buka Modbus software (misal Modbus Poll).
Kirim perintah Write Single Coil ke alamat slave yang sesuai untuk mengaktifkan relay.
LED indikator menyala jika relay aktif.
Tes output relay menggunakan multimeter atau beban listrik kecil.
Additional information
Weight | 3000 kg |
---|---|
Channel | 2, 4 |
Cek Ongkir
Related products
Remote IO edge gateway USR-M100 Din Rail
Rp1,539,380.00
Converter modbus RTU 485 to Profinet protocol
Rp2,600,000.00
Subscribe to our newsletter and get 10% Off!
Velit morbi sed non est dolor tellus fringilla diam
Reviews
There are no reviews yet.